HEAD-TO-HEAD: Chelsea Selalu Menang Lawan Tim Asia Tenggara - berita sepakbola
Rabu, 24 Juli 2013

Pertandingan BNI Cup 2013 Kamis (25/7) esok menjadi lawatan pertama Chelsea ke Indonesia, sehingga praktis Indonesia tidak pernah meladeni tantangan The Blues.

Namun, Chelsea tercatat sudah menyambangi Asia sejak tahun 1970-an. Saat itu mereka berkunjung ke Iran pada tahun 1973, dan melakoni tiga laga uji coba menghadapi klub lokal. Di pertandingan pertama, Chelsea menahan imbang Persepolis, dan kemudian menang atas Taj Tehran, namun di laga terakhir mereka kalah dari tim gabungan Tehran, dan kekalahan itu menjadi satu-satunya hingga sampai saat ini.

Secara total, Chelsea telah bermain menghadapi tim Asia sebanyak 18 kali, The Blues meraih kemenangan sebanyak 15 kali, seri dua kali, dan hanya kalah satu kali.

Sementara itu, kunjungan pertama Chelsea di Asia Tenggara terjadi pada tahun 1997, ketika itu mereka melakoni tur ke Hong Kong, Brunei dan Thailand. Catatan The Blues atas tim Asia Tenggara adalah 11 kali menang dalam 11 pertandingan.

Hal tersebut tentu menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menciptakan rekor kekalahan pertama bagi Chelsea, atau setidaknya kegagalan pertama The Blues meraih kemenangan atas tim Asia Tenggara.

Tetapi, hal itu tidak didukung oleh catatan rekor Indonesia ketika menghadapi tim-tim dari Eropa. Tim Merah Putih selalu gagal memetik kemenangan ketika menghadapi tim dari Eropa, baik itu tim nasional maupun klub.

Indonesia tercatat pernah menghadapi tim-tim sebesar Uni Soviet, Yugoslavia dan juga Belanda bulan kemarin. Selain itu klub-klub besar Eropa seperti Manchester United, Ajax, PSV, Lazio, FC Internazionale, dan juga Arsenal dan Liverpool, pernah bertarung menghadapi Indonesia.

Tetapi sayang, dalam total 45 kali pertandingan, prestasi terbaik tim Merah Putih hanya meraih hasil imbang sebanyak 11 kali, sementara sisanya berakhir dengan kekalahan.

Bagaimana dengan pertandingan nanti antara BNI Indonesia All-Stars dan Chelsea? Apakah Chelsea yang akan meneruskan tradisi kemenangan atas tim Asia Tenggara, sekaligus memaksa Indonesia meneruskan tradisi tanpa kemenangan menghadapi tim Eropa? Atau kedua tradisi tersebut akan pecah?

0 komentar:

Posting Komentar