Antusiasme berjumpa pemain-pemain Arsenal, Liverpool, dan Chelsea
sewajarnya turut dirasakan para pemain Timnas Indonesia. Namun dengan
menjunjung tinggi profesionalisme, sudah selayaknya mereka bermain untuk
suatu kemajuan.
Suatu fakta yang tidak bisa dipungkiri jika mendapatkan jersey pemain
kelas dunia menjadi sisi lain para pemain Tim Garuda. Alhasil, setiap
tim luar datang, "target" skuad Merah Putih hanya berburu jersey pemain
bintang tim lawan.
Tengok saja bagaimana Imanuel Wanggai memburu jersey pemain idolanya,
Wesley Sneijder, ketika Indonesia menghadapi Belanda, Juni silam.
Pemain-pemain seperti Raphael Maitimo, Sergio van Dijk, Andik
Vermansyah, dan Ricardo Salampesy juga mengincar jersey Robin van Persie
dan pemain Belanda lainnya.
Kejadian menggelikan sempat disorot kamera usai laga Timnas Indonesia melawan Los Angeles Galaxy, setahun lalu. Pemain-pemain Garuda berebut "mengemis" jersey David Beckham sebelum akhirnya diberikan kepada Andik Vermansyah.
Mendapatkan jersey pemain bintang adalah hak mereka, namun jangan
jadikan kesempatan melawan klub-klub raksasa Premier League sebatas
ajang berburu jersey. Tim Indonesia, apapun namanya, setidaknya harus
meraih hasil positif karena sepanjang 2013, tak satu pun kemenangan yang
diraih Indonesia.
Semakin ironis jika melihat fakta Indonesia hanya bisa mencetak satu
gol dari empat laga internasional terakhir. Mengacu pada rentetan hasil
tersebut, kesimpulannya yang harus ditarik cukup sederhana, Indonesia
harus tampil semaksimal mungkin saat menghadapi Arsenal, Liverpool, dan
Chelsea.
Catatan harus tampil maksimal dipahami betul oleh Jacksen F. Tiago.
Pelatih asal Brasil ini menjadikan tiga laga uji coba melawan klub elite
Inggris itu sebagai persiapan untuk menghadapi China pada kualifikasi
Piala Asia 2015, Oktober mendatang.
"Saya akan berusaha mempersiapkan tim seperti saat melawan Belanda.
Kami akan membentuk proses latihan supaya bisa melihat fleksibilitas
pemain yang dipanggil terhadap taktik," ujar Jacksen.
Berpikir skeptis Indonesia akan kalah dari ketiga klub Premier League
itu wajar mengingat perbedaan kualitas yang bak bumi dan langit. Namun
demikian, publik harus menanamkan rangkaian laga uji coba ini sebagai
kesempatan untuk membentuk tim nasional yang bisa dibanggakan pada masa
depan.
"Timnas kita akan mendapatkan pembelajaran yang sangat berarti dalam
hal pengalaman bermain untuk taraf internasional, kepercayaan diri
pemain akan meningkat, kemampuan diri secara individu akan terukur, cara
bermain tim akan bisa kita bandingkan, sehingga ke depannya harapan
masyarakat Indonesia yang ingin memiliki timnas yang bisa dibanggakan di
kancah ASEAN, Asia, bahkan dunia bisa terealisasi," papar eks pelatih
tim nasional, Nilmaizar.
Gelandang Persebaya yang sempat dipanggil membela tim nasional,
Taufik, juga mengutarakan hal yang serupa. Menurutnya, para pemain bisa
meningkatkan jam terbang dan mempelajari teknik para pemain Arsenal,
Liverpool, dan Chelsea. "Banyak yang bisa diambil dari kekalahan,
terutama untuk melihat kekurangan agar bisa lebih baik," jelas gelandang
mungil ini.
Penjaga gawang Kurnia Meiga
akan memanfaatkan laga melawan tim-tim dunia tersebut untuk menambah
pengalaman. Kiper yang mendapat pujian saat melawan Belanda itu akan
semakin percaya diri di bawah mistar gawang karena terbiasa melawan
pemain-pemain bertaraf dunia.
"Tentu bangga dapat memperkuat Indonesia Dream Team berlaga
menghadapi Arsenal. Ini pengalaman berharga bagi saya untuk menambah jam
terbang bermain," ujar penggawa Arema Indonesia itu.
Ya, sudah saatnya skuad Indonesia mengubah "misi" setelah mendapat
banyak kesempatan melawan tim-tim besar. Mereka harus menjadikan laga
langka ini sebagai ajang unjuk kualitas diri, bukan lagi sekadar memburu
jersey
Home
»
»Unlabelled
» Ujicoba Timnas Lawan Tim Dunia Cuma Ajang Berburu Jersey?
Kamis, 11 Juli 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar